Ranking perusahaan kapal peti kemas sepertinya harus dikocok ulang. Teknologi baru, Pandemi serta kesadaran baru penggunaan energi hijau ternyata mengubah peta industri perkapalan dunia.
Majalah Shipping menyebutkan tahun 2023, pertumbuhan penjualan kapal peti kemas atau kontainer meningkat pesat mencapai 385 kapal dengan total 2,22 juta TEU ( Twenty Foot Equivalent Units ). Tahun ini, penjualan kapal kontainer diperkirakan lebih tinggi mencapai 391 kapal kontainer dengan 3 total kapasitas 3,00 juta TEU.
Angka ini menunjukan persaingan ketat perusahaan kapal kontainer untuk merebut pasar pedagangan walaupun outlook perdagangan dunia tahun 2024 dalam keadaan tidak baik – baik saja. Konflik di Timur Tengah serta Ukraina tampaknya masih akan membuat suram pertumbuhan perdagangan dunia. Belum lagi negara kuat seperti Jepang dan Inggris saat ini tengah memasuki resesi ekonomi yang berpotensi menular ke negara-negara lain.
Terlepas dair itu, tingginya penjualan kapal peti kemas ini secara langsung mengubah me-reposisi ranking perusahaan – perusahaan kapal peti kemas dunia yang merajai samudera selama beberapa tahun terakhir.
MSC Geser Maersk Line
Tahun 2023 adalah tahun menggembirakan bagi Mediterannean Shipping Company (MSC ). Perusahaan kapal asal Swiss – Italia menjadi perusahaan kontainer nomor satu dunia. MSC berhasil menggeser posisi Maersk Line, perusahaan perkapalan yang berbasis di Denmark.
MSC saat ini memiliki 730 kapal peti kemas, termasuk kapal charteran dengan total kapasitas 4,8 juta TEU. Bahkan MSC tengah meningkatkan kapasitas angkut kontainer hingga 1,5 juta TEU. Dengan jumlah armada sebesar ini, MSC memang pantas menjadi raja kapal kontainer saat ini.
Maersk Line sebaliknya tengah berkonsentrasi penuh menjadi perusahaan yang menyediakan layanan logistik dan tidak terpengaruh dengan pertumbuhan pesat MSC. Kendati demikian, dalam soal teknologi, Maersk Line tidak mau ketinggalan. MSC saat ini malah memimpin dalam penggunaan bahan bakar metanol dan mengurangi pengunaan LNG.
Di peringkat ketiga ditempati perusahaan pengapalan dan trasnportasi terkemuka asal Prancis, CMA CGM. Perusahaan ini memiliki 600 kapal kontainer dengan kapasitas 3,5 juta TEU. Kapal kontainer CGA-CMA menyinggahi 420 pelabuhan di seluruh dunia. Untuk bersaing, CMA CGM saat ini tengah memesan 100 kapal kontainer baru, dengan kapasitas total 24.000 TEU dengan bahan bakar LNG serta sebagian lagi berbahan bakar metanol.
Penantang CMA CGM adalah COSCO, perusahaan kapal Cina, COSCO. Perusahaan yang berpusat di Shanghai, Cina. Sebagai pendatang baru, COSCO sudah unjuk gigi dengan memiliki 465 kapal kontainer dengan kapasitas total 2,8 juta TEU. COSCO juga tengah memesan kapal kontainter terbaru dengan berbahan bakar metanol yang dibangun di galangan kapal Yangzhou, Cina.
Peringkat ke 5, 6 dan 7 adalah Hapag Lloyd ( 1,8 juta TEU ), Tiwan Evergreen (1,7 juta TEU ) dan Japan’s Ocean Network Express ( 1,5 juta TEU).
Tahun 2024, juga harus memperhitungkan raja-raja kecil perusahaan kontainer asal Korea seperti HMM ( Hyunadai Merchant Marine ) yang saat ini memiliki armada 75 kapal dengan kapasitas total 820 ribu TEU atau Taiwan Yang Min dengan 93 kapal dengan 700 ribu TEU. Perusahaan – perusahaan ini sedang menapak menjadi besar dan siap mengancam perusahana kontainer raksasa yang saat ini merajai samudera.